Rabu, 09 November 2016

Elang Pemangsa Di Udara

       Elang adalah hewan berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh yang diselubungi bulu pelepah. Sebagai burung, elang berkembang biak dengan cara bertelur yang mempunyai cangkang keras di dalam sarang yang dibuatnya. Ia menjaga anaknya sampai mampu terbang.


Hasil gambar untuk spesifikasi hewan buas burung elang
       Elang merupakan hewan pemangsa. Makanan utamanya hewan mamalia kecil seperti tikus, tupai, kadal, ikan dan ayam, juga jenis-jenis serangga tergantung ukuran tubuhnya. Terdapat sebagian elang yang menangkap ikan sebagai makanan utama mereka.Biasanya elang tersebut tinggal di wilayah perairan. Paruh elang tidak bergigi tetapi melengkung dan kuat untuk mengoyak daging mangsanya. Burung ini juga mempunyai sepasang kaki yang kuat dan kuku yang tajam dan melengkung untuk mencengkeram mangsa serta daya penglihatan yang tajam untuk memburu mangsa dari jarak jauh tak terkira.
Elang mempunyai sistem pernapasan yang baik dan mampu untuk membekali jumlah oksigen yang banyak yang diperlukan ketika terbang. Jantung burung elang terdiri dari empat bilik seperti manusia. Bilik atas dikenal sebagai atrium, sementara bilik bawah dikenali sebagai ventrikel.

Badak Bercula Satu

       Badak jawa, atau badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya.
Badak ini pernah menjadi salah satu badak di Asia yang paling banyak menyebar. Meski disebut "badak jawa", binatang ini tidak terbatas hidup di Pulau Jawa saja, tetapi di seluruh Nusantara, sepanjang Asia Tenggara dan di India serta Tiongkok. Spesies ini kini statusnya sangat kritis, dengan hanya sedikit populasi yang ditemukan di alam bebas, dan tidak ada di kebun binatang. Badak ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi.Populasi 40-50 badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa, Indonesia. Populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam dengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada tahun 2007. Berkurangnya populasi badak jawa diakibatkan oleh perburuan untuk diambil culanya, yang sangat berharga pada pengobatan tradisional Tiongkok, dengan harga sebesar $30.000 per kilogram di pasar gelap.

Hasil gambar untuk spesifikasi hewan buas badak
        Berkurangnya populasi badak ini juga disebabkan oleh kehilangan habitat, yang terutama diakibatkan oleh perang, seperti perang Vietnam di Asia Tenggara juga menyebabkan berkurangnya populasi badak Jawa dan menghalangi pemulihan. Tempat yang tersisa hanya berada di dua daerah yang dilindungi, tetapi badak jawa masih berada pada risiko diburu, peka terhadap penyakit dan menciutnya keragaman genetik menyebabkannya terganggu dalam berkembangbiak. Indonesia mengusahakan untuk mengembangkan kedua bagi badak jawa karena jika terjadi serangan penyakit atau bencana alam seperti tsunami, letusan gunung berapi Krakatau dan gempa bumi, populasi badak jawa akan langsung punah.. selain itu, karena invasi langkap (arenga) dan kompetisi dengan banteng untuk ruang dan sumber, maka populasinya semakin terdesak. Kawasan yang diidentifikasikan aman dan relatif dekat adalah Taman Nasional Halimun di Gunung Salak, Jawa Barat yang pernah menjadi habitat badak Jawa.
Badak jawa dapat hidup selama 30-45 tahun di alam bebas. Badak ini hidup di hutan hujan dataran rendah, padang rumput basah dan daerah daratan banjir besar. Badak jawa kebanyakan bersifat tenang, kecuali untuk masa kenal-mengenal dan membesarkan anak, walaupun suatu kelompok kadang-kadang dapat berkumpul di dekat kubangan dan tempat mendapatkan mineral. Badak dewasa tidak memiliki hewan pemangsa sebagai musuh. Badak jawa biasanya menghindari manusia, tetapi akan menyerang manusia jika merasa diganggu. Peneliti dan pelindung alam jarang meneliti binatang itu secara langsung karena kelangkaan mereka dan adanya bahaya mengganggu sebuah spesies terancam. Peneliti menggunakan kamera dan sampel kotoran untuk mengukur kesehatan dan tingkah laku mereka. Badak Jawa lebih sedikit dipelajari daripada spesies badak lainnya.

Jaguar

       Jaguar adalah hewan sejenis kucing terbesar dan terkuat di Amerika dan terbesar ke tiga di dunia setelah Harimau dan Singa. Jaguar dewasa bisa mencapai panjang 2 meter. Hidupnya di hutan-hutan belantara di Amerika Tengah dan Amerika Selatan yang masih terdapat banyak sumber air berupa sungai, danau atau air rawa dan pepohonan besar.
Kucing besar ini termasuk ke dalam genus panthera yang merupakan kucing liar setelah harimau dan singa, serta kucing paling besar di belehan Barat.
Jaguar sangat bergantung pada air-air tersebut untuk memuaskan hobby berenangnya dan memanjat pohon untuk mencari makan. Namun demikian, Jaguar juga bisa tinggal di daerah yang lebih kering.
Jaguar benar-benar perenang dan pemanjat pohon profesional. Kemampuan berenang dan memanjatnya sangat hebat. Pohon besar terkadang jadi tempatnya menikmati mangsanya dan juga jadi tempat tidur.

Hasil gambar untuk spesifikasi hewan buaS jaguar
       Bagaimana pun Jaguar berusaha untuk tidak mengganggu Jaguar lainnya. Jaguar menandai wilayah kekuasaannya dengan cara mengencingi pohon atau meninggalkan kotorannya sepanjang wilayah tersebut. Jaguar akan memberikan tanda kepada Jaguar lainnya agar tidak mendekat dengan suara yang melengking yang semakin lama semakin keras, lalu menghilang.
Dengan kemampuannya berenang dan memanjat, Jaguar mempunyai jenis hewan buruan yang beragam. Jaguar biasa memakan beberapa binatang buruannya, semisal, monyet, sapi, kura-kura, kijang, termasuk ikan lele yang besar-besar yang ada di kolam-kolam yang hampir mengering.
Namun, tidak jarang juga jaguar memburu mangsa yang agak besar seperti halnya harimau memburu kijang, babi, kancil, rusa, dan hewan lain. Kedua hewan tersebut memiliki kesamaan hidup dalam air sehingga bisa memangsa hewan yang sedang berada di dalam air.
Harimau atau macan sama seperti jaguar, yakni merupakan hewan yang termasuk ke dalam filum kordata yang memiliki saraf tulang belakang, sub-filum vertebrata yang bertulang belakang, pemakan daging atau karnivora, termasuk keluarga felidae atau kucing. Dan masuk ke dalam jenis hewan mamalia yang berdarah panas, berbulu dengan kelenjar susu.

        Harimau memiliki kemampuan yang cepat dalam berlari, sedangkan jaguar cenderung lebih lamban dibandingkan dengan kucing besar ini. Namun, keduanya tetap merupakan hewan yang ditakuti oleh berbagai binatang mangsanya.
Kebanyakan dari kucing-kucing besar ini memiliki ukuran dan karakteristik yang berbeda. Misalnya saja, harimau jantan mempunyai berat antara 180 sampai 320 kg dan harimau betina memiliki berat antara 120 sampai 180 kg dengan panjang berkisar 2 sampai 3 meter untuk si jantan dan 2,3 sampai 2,75 meter untuk betina.

Komodo Raja Nusa Tenggara

    Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis, adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.
Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.
Hasil gambar untuk spesifikasi hewan buaS KOMODO

     Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.